PAMEKASAN - Siap Madrasah (SM) Era digital merupakan suatu masa dimana sebuah teknologi mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan menjadi sebuah kenyataan. Perkembangan dunia teknologi saat ini makin pesat ke arah serba digital, Seiring perkembangan zaman, teknologi yang menjadi buah hasil dari ilmu pengetahuan tersebut semakin mendapatkan tempat yang nyaman di hati para penikmatnya.
Hal yang paling nampak terasa tentang pentingnya teknologi adalah di dunia Pendidikan, khususnya di madrasah. Untuk itu, saat ini Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan upaya penguatan literasi digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) madrasah. Sesditjen Pendidikan Islam Rahmat Mulyana Sapdi dalam sebuah acara Pelatihan Penguatan Literasi Digital bagi Guru dan Tendik Madrasah yang dilaksanakan di Kudus pada tanggal 4 November 2021 mengatakan bahwa agenda penguatan literasi digital penting agar guru dan tenaga kependidikan di madrasah dapat mengembangkan kultur pembelajaran digital melalui aspek implementatif.
"Pelatihan ini menyentuh aspek implementatif, peserta akan dilatih membuat konten pembelajaran digital yang kreatif dan menarik berbasis video maupun produk pembelajaran visual lainnya. Ini merupakan salah satu komponen dari literasi digital,” ucap Rahmat saat memberikan arahan pada agenda Pelatihan Penguatan Literasi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah di Kabupaten Kudus, Kamis (4/11/2021).
Menjawab tantangan perkembangan zaman, terutama era digital 5.0, siswa madrasah ke depan tidak hanya akan belajar agama. Kini, Kemenag tengah mempersiapkan mereka untuk bisa merespons perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lewat madrasah.
Sekedar informasi, Madrasah digital ini merupakan sebuah fasilitas pembelajaran yang berbasis digital untuk memudahkan peserta didik dan para pendidik dalam mengkreasikan kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi melalui Tab, Laptop maupun Mobile Phone. Madrasah digital mampu mempercepat kemajuan pembelajaran, dimana para pendidik melakukan kreasi-kreasi nyata dalam mempersiapkan pembelajaran terbaik mereka.
Dengan madrasah digital, madrasah menjadi lebih unggul baik dari segi kompetensi maupun adaptasi dalam menggunakan konsep pembelajaran digital. Ini merupakan peran GTK ke depan untuk menguasai konten pembelajaran. Selain itu, aspek pedagogis, metodologis juga penguasaan teknologi harus ditingkatkan dalam rangka membangun budaya digital dalam pembelajaran.
Pembina Yayasan Nusantara Satu, Nusron Wahid, mengatakan bahwa Covid 19 telah mengubah cara pandang dan model pendidikan yang semula bersifat manual menjadi digital. “Hampir semua proses pembelajaran menggunakan perspektif media digital. Oleh karenanya, kita membutuhkan transformasi baik dari segi kurikulum, konten, maupun model pembelajaran,” ungkapnya.
Nusron menganggap dunia digital hari ini tidak hanya melahirkan revolusi di bidang pendidikan saja, tetapi di hampir seluruh kehidupan.“Saat ini misalnya, media cetak seperti koran sudah hampir mati, dan kemudian digantikan koran digital. Begitupun pendidikan, dari dunia paper bergeser menjadi dunia konten atau software. Saat ini software juga telah bergeser dari dunia baca menjadi dunia visual atau gambar,” tambahnya.
Pria yang juga merupakan Anggota DPR ini menganggap perkembangan revolusi digital saat ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru madrasah. Konten pembelajaran digital tidak hanya berkutat di mata pelajaran umum, tetapi juga materi keagamaan yang saat ini didominasi oleh konten audio-visual di YouTube. Ini tentunya perlu diimbangi.
Jadi apa yang dilakukan oleh kementerian agama dalam rangka upaya penguatan literasi digital merupakan langkah yang perlu diapresiasi. Hal itu adalah langkah positif yang diinisiasi oleh Kementerian Agama dalam rangka melakukan penguatan literasi digital di madrasah. Karena ini sudah sunnatullah, tidak boleh dan tidak bisa kita menghindar dari dunia digital. Madrasah harus melakukan transformasi dan beradaptasi dengan pembelajaran digital baik pada sisi konten pembelajaran, metode pembelajaran maupun alat pembelajaran.